Lapas Kelas III Dabo Singkep Fasilitasi Warga Binaan Kejar Paket C
Warga binaan pemasyarakatan untuk mengikuti ujian program pendidikan kejar paket C yang setara tingkat SMA dan paket B yang setara tingkat SMP. Ujian dilaksanakan di Aula Lapas Kelas III Dabo Singkep yang diawasi langsung oleh pengajar dari SPNF-SKB Kabupaten Lingga, Selasa (17/12/2024). f-juki/kepriraya.com
LiINGGA, (kepriraya.com)- Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Dabo Singkep memfasilitasi warga binaan pemasyarakatan untuk mengikuti ujian program pendidikan kejar paket C yang setara tingkat SMA dan paket B yang setara tingkat SMP. Ujian dilaksanakan di Aula Lapas Kelas III Dabo Singkep yang diawasi langsung oleh pengajar dari SPNF-SKB Kabupaten Lingga, Selasa (17/12/2024).
Kepala Lapas Kelas III Dabo Singkep, Jaka Putra mengatakan bahwa program ujian kejar paket ini merupakan langkah lembaga pemasyarakatan untuk memberikan kesempatan kepada warga binaan yang putus sekolah untuk meneruskan pendidikannya. “Total warga binaan yang ikut ujian kejar paket C dan B ini berjumlah 3 orang,” ujar Jaka Putra.
Kalapas Dabo Singkep, Jaka Putra mengungkapkan bahwa seluruh warga binaan harus mendapatkan perlakuan yang sama, terlebih lagi terkait dengan pendidikan. Walaupun warga binaan saat ini menghadapi persoalan hukum, pihaknya berkomitmen untuk memberikan hak yang sama dari masyarakat pada umumnya.
“Kami juga memberikan kepada mereka hak-hak mengenyam pendidikan walaupun menjalani pidana di dalam Lapas yang ruang lingkupnya terbatas,” ungkap Jaka Putra.
Sementara itu, guru pembimbing kejar paket Zoliho menyampaikan bahwa semua warga binaan yang melakukan ujian kejar paket lebih dulu mengikuti proses pembelajaran. Sebab, warga binaan ataupun masyarakat pada umumnya tidak bisa langsung mengikuti ujian kejar paket jika tidak melewati proses pembelajaran.
“Proses pembelajarannya biasanya itu pertemuan dua kali dalam sebulan dan masing-masing ada tutornya,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa selama proses pembelajaran hingga pelaksanaan ujian pihaknya tidak mendapatkan kendala berarti.
“Alhamdulillah kalau proses pembelajaran kami tidak dapat kendala, karena kami tidak terlalu memaksakan berfikir seperti di umum, kami belajar sambil tukar pikiran,” tambahnya. (Juki)