BREAKING NEWSTANJUNGPINANG

Raja Ali Haji Ditetapkan sebagai Ikon Literasi Kepri, Jejak Karyanya Menggema Kembali

Gelaran “Jejak Literasi Melayu” Jum’at (14/11).

TANJUNGPINANG, (kepriraya.com)– Warisan intelektual Melayu kembali mendapat sorotan. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Kepulauan Riau resmi menetapkan Raja Ali Haji sebagai Ikon Literasi dan Budaya Kepri melalui gelaran “Jejak Literasi Melayu” yang berlangsung hangat dan sarat makna.

Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kepri, Herry Andrianto S.E., M.M., yang menegaskan pentingnya melestarikan khazanah pemikiran Raja Ali Haji—tokoh yang dikenal sebagai penjaga martabat bahasa dan budaya Melayu.

“Raja Ali Haji bukan hanya milik Kepri, tetapi milik Indonesia. Karya-karyanya adalah fondasi identitas kita,” ujar Herry dalam sambutannya. Jum’at (14/11).

Gelaran ini juga menghadirkan diskusi panel yang dipandu oleh Romi Aqmal, M.Si.. Dua narasumber, Rendra Setyadiharjo, S.Sos. dan Dedi Amran, S.S., M.M., memaparkan pandangan tajam mengenai relevansi karya-karya sang pujangga. Mulai dari Gurindam Dua Belas hingga kontribusinya dalam memperkaya sejarah Melayu modern, seluruh bahasan menunjukkan bahwa pemikiran Raja Ali Haji tetap hidup dan berpengaruh hingga kini.

Penetapan ini menjadi pengingat bahwa literasi bukan sekadar membaca dan menulis, tetapi merawat akar kebudayaan. Melalui langkah ini, Pemerintah Provinsi Kepri berharap generasi muda dapat kembali menengok nilai-nilai luhur yang diwariskan Raja Ali Haji.

“Raja Ali Haji adalah cahaya peradaban. Mengangkat namanya sebagai ikon literasi berarti menjaga identitas Melayu tetap tegak,” demikian rangkuman para narasumber.

Dengan pengakuan ini, Kepri semakin menegaskan komitmennya dalam merawat sejarah, sekaligus menghidupkan kembali jejak intelektual Melayu untuk masa kini dan masa depan.”tutup Herry. (Zuk)

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *