DAERAHINTERNASIONALKEPRINASIONALTANJUNGPINANG

Gempa Taiwan Berpotensi Peringatan Tsunami di Jepang-Filipina, Warga Dievakuasi

  • Dalam gambar yang diambil dari rekaman video yang ditayangkan oleh TVBS, terlihat sebuah bangunan yang runtuh sebagian di Hualien, Taiwan timur pada Rabu, 3 April 2024. (AP/)

TAIWAN (Kepriraya.com) Gempa bumi dahsyat magnitudo 7,5 yang berpusat di dekat Taiwan pada Rabu (3/4/2024) telah memicu peringatan tsunami di berbagai negara.

Badan Meteorologi Jepang melaporkan gempa tersebut berkekuatan 7,5, sementara Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebutkan gempa tersebut berkekuatan 7,4 skala Richter, dengan pusat gempa 18 kilometer selatan Kota Hualien Taiwan pada kedalaman 34,8 km.

Gelombang tsunami setinggi tiga meter diperkirakan akan segera melanda pulau-pulau terpencil Jepang di wilayah tersebut, termasuk pulau Miyakojima.

“Evakuasi!” demikian bunyi spanduk di stasiun penyiaran nasional Jepang NHK.

“Tsunami akan datang. Mohon segera dievakuasi,” kata seorang pembawa berita di NHK. “Jangan berhenti. Jangan kembali.”

Tayangan TV langsung dari pelabuhan di wilayah Okinawa, termasuk Naha, menunjukkan kapal-kapal menuju ke laut, kemungkinan dalam upaya melindungi kapal mereka.

Menurut Pusat Seismologi Taipei, gempa tersebut merupakan yang terbesar dalam 25 tahun.

Tak hanya Jepang, Filipina juga memperingatkan akan adanya “gelombang tsunami yang tinggi” dan menyerukan evakuasi wilayah pesisir di seluruh negeri.

“Masyarakat di wilayah pesisir provinsi-provinsi berikut sangat disarankan untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau pindah lebih jauh ke daratan,” kata lembaga seismologi negara dalam sebuah peringatan, dikutip dari AFP.

Wilayah pesisir di 23 provinsi dari utara hingga selatan negara kepulauan itu, namun tidak di ibu kota Manila, “diperkirakan akan mengalami gelombang tsunami yang tinggi” berdasarkan model gelombang tsunami.

“Pemilik kapal di pelabuhan, muara atau perairan pantai dangkal di provinsi-provinsi yang disebutkan di atas harus mengamankan kapal mereka dan menjauh dari tepi laut,” katanya.

“Kapal-kapal yang sudah berada di laut selama periode ini harus tetap berada di lepas pantai di perairan dalam sampai ada saran lebih lanjut,” lanjut peringatan tersebut

Sumber: CNBC Indonesia


0Shares
banner 200x200

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *